Senin, 09 Januari 2017

Ilustrasi Orion Nebula





Setelah Gerhana Matahari Total yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2016, langit Indonesia kembali diwarnai dengan beberapa peristiwa alam langka salah satunya adalah hujan meteor Eta Aquarids.
Fenomena alam Hujan Meteor ini akan menghiasi langit sepanjang bulan April hingga Mei 2016.
Berikut kami sajikan beberapa fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang bulan Mei 2016.

1. Eta Aquarids

Hujan meteor Eta Aquarids di Fuerteventura
Hujan meteor Eta Aquarids di Fuerteventura

Hujan Meteor Eta Aquarids disebut-sebut akan menghiasi langit Indonesia selama sebulan penuh. Sebenarnya, hujan meteor ini sudah berlangsung sejak tanggal 19 April 2016, dan akan berakhir nanti di tanggal 28 Mei 2016.
Eta Aquarids adalah Hujan Meteor yang masih berkaitan dengan Komet Halley, atau bisa dikatakan sebagai sisa ekor Komet Halley yang sudah terpisah ratusan tahun lalu. Seperti dilansir ABC Science, Senin (2/5/2016), waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor tersebut yakni pada tanggal 7 hingga 8 Mei 2016.
Saat hujan meteor berlangsung, langit akan menjadi gelap selama bulan baru. Saat Hujan Meteor kita bisa melihat puing Komet Halley berbentuk potongan kecil yang memasuki atmosfer Bumi lalu terbakar.

2. Bulan Perigee

Bulan perigee
Bulan perigee
 
 

Para astronom lebih menyukai istilah perigee dibandingkan supermoon. Namun, apa sebenarnya perigee itu? Perigee merupakan istilah ilmiah umum yang digunakan para ilmuwan dalam menggambarkan jarak terdekat Bulan dengan Bumi.
Kata Perigee diambil dari bahasa Yunani, yaitu peri dan gee. Kata peri berarti dekat atau berada di sekitar, sedangkan kata gee bearti Bumi. Kata peri mengacu pada kedekatan atau penampakan terdekat dari satu benda angkasa dengan benda angkasa lainnya.
Setiap benda angkasa memiliki jarak terdekat dan terjauh. Untuk orbit-orbit yang melintasi Matahari digunakan istilah perihelion. Sementara untuk Bulan digunakan istilan periselene, pericynthion, atau perilune.
Lintasan orbit Bulan pada Bumi tidaklah bulat, namun berbentuk elips. Oleh karena itu, pada siklus perputarannya, ada saat Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi. Siklus inilah yang disebut dengan Bulan perigee.
Bulan perigee menggambarkan peristiwa mendekatnya Bulan dengan Bumi. Ketika mendekat, jaraknya bisa hanya sekitar 360.000 km.
Menurut laman in-the-sky, Bulan perigee akan terjadi pada tanggal 6 Mei 2016.

3. Transit langka Merkurius di depan Matahari

Transit Merkurius di depan Matahari di Munich, Jerman pada7 May 2003
Transit Merkurius di depan Matahari di Munich, Jerman pada7 May 2003
© Stephan Jansen /EPA
Pada tanggal 9 Mei 2016, Planet Merkurius akan bergerak langsung antara Bumi dan Matahari. Pengamat langit dengan teleskop yang memiliki filter khusus akan dapat mengamati Merkurius seperti cakram gelap yang bergerak di muka Matahari. Ini adalah peristiwa yang sangat langka karena hanya terjadi sekali setiap beberapa tahun. Dilansir dari AstronomyNow (1/5), peristiwa selanjutnya akan terjadi pada 2019 dan kemudian terjadi lagi pada 2039.
Fenomena ini akan terlihat di seluruh Amerika Utara, Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian Eropa, Asia, dan Afrika. Tempat terbaik untuk melihat fenomena ini secara keseluruhan adalah Amerika Serikat bagian timur dan Amerika Selatan bagian timur.

4. Bulan Apogee

Bulan apogee (kiri) dan perigee (kanan)
Bulan apogee (kiri) dan perigee (kanan)
© Earth Sky /Beritagar.id
Jika perigee menggambarkan peristiwa mendekatnya Bulan dengan Bumi, Bulan apogee sebaliknya, Bulan berada pada jarak terjauh dengan Bumi. Pada masa Bulan apogee, Bulan terlihat lebih kecil dibanding pada Bulan perigee.
Sejumlah ilmuwan telah membuktikannya dengan cara memotret Bulan dengan bantuan teleskop.
Earthsky (1/5) memperkirakan, Bulan apogee akan terjadi pada 18 Mei 2016.

5. Bulan biru (Blue Moon)

Bulan biru
Bulan biru
© Pixabay /Beritagar.id
Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Flower Moon karena ini adalah saat bunga musim semi melimpah. Bulan ini juga telah dikenal sebagai Full Corn Planting Moon dan Milk Moon. Banyak suku pesisir menyebutnya Full Fish Moon karena ini adalah waktu ikan shad berenang ke hulu untuk bertelur.

Karena ini adalah Bulan ketiga dari empat Bulan penuh di musim ini, maka ia dikenal sebagai Bulan biru. Acara langka ini hanya terjadi sekali setiap beberapa tahun. Seperti yang diwartakan Earthsky (1/5), Bulan biru ini akan muncul pada 21 Mei 2016

Biasanya hanya ada tiga bulan penuh di setiap musim tahun ini. Tapi karena bulan penuh terjadi setiap 29,53 hari, kadang-kadang 1 musim akan berisi 4 bulan purnama. Bulan penuh ekstra musim ini dikenal sebagai bulan biru. Bulan biru terjadi rata-rata sekali setiap 2,7 tahun.

6. Oposisi Planet Mars

Ilustrasi Planet Mars
Ilustrasi Planet Mars
© Pixabay /Beritagar.id
Para astronom menyebut peristiwa ini sebagai "oposisi Mars" karena Mars dan Matahari berada di sisi berlawanan dari langit.
Mars terbit di timur saat matahari terbenam dan melonjak hampir tepat di kepala pada tengah malam, bersinar seperti terbakar dengan warna jingga, hampir 10 kali lebih terang dibanding bintang magnitudo 1.
Posisi planet merah akan berada paling dekat dengan Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Mars juga akan terlihat lebih cerah daripada waktu lain di tahun ini dan akan terlihat sepanjang malam.
Ini adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Mars. Sebuah teleskop berukuran sedang akan memungkinkan Anda untuk melihat beberapa detail gelap di permukaan Mars.
Fenomena ini akan terjadi pada 22 Mei 2016, demikian dikutip Earthsky (2/5).

Sumber:

 

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About